1. Selalu mengucapkan kata-kata yang tepat dan ingin kita dengar
Ini gara-gara film komedi romantis. Kayaknya semua pemeran utama pria bisaaa aja mengucapkan hal-hal yang ingin perempuan dengar. Mereka nggak bingung mencari kata-kata yang tepat dan menyampaikannya dengan ekspresi yang tepat pula sehingga bisa membuat kita meleleh lalu memaafkan apa pun kesalahan dia sebelumnya.
Sayangnya, ini jarang terjadi di dunia nyata. Kenyataannya adalah kita sering sebal karena dia justru mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan yang kita inginkan. Dan pada saat itu terjadi biasanya kita hanya cemberut sambil berkata sebal, “Aaahh, kamu mah nggak ngerti aku!”
And that’s when the war begins.
2. Bisa membaca pikiran
Ini yang paling sering terjadi. Walaupun kita tahu bahwa yang namanya manusia itu nggak bisa membaca pikiran orang lain, tapi nggak membuat kita berhenti berasumsi bahwa seharusnya para laki-laki tahu apa yang ada di pikiran kita. Ekspektasi ini sama tidak realistisnya dengan ekspektasi mereka bahwa kita bisa membaca apa yang ada di otak mereka. We’re both clueless. Jadi, kalau mau mereka tahu apa keinginan atau pendapat kita, jalan paling efektif adalah mengatakannya langsung kepada mereka.
3. Maskulin, gentleman, tapi juga sensitif
Kita mengharapkan laki-laki untuk menjadi macho, bisa melindungi kita, membuat kita merasa aman dengannya, tapi di sisi lain kita mengharapkan dia juga sensitif dan mudah tersentuh. Ini agak bertentangan ya. Secara logika aja sulit, apalagi kalau beneran dilakukan. Kasihan para laki-laki, mereka pasti bingung kalau harus memenuhi semua keinginan kita.
4. Berjuang terus-menerus untuk kita, apa pun hambatannya
Mungkin ini pernah terjadi untuk beberapa hal yang prinsipil ya. Namun jangan berharap bahwa adegan si dia berlari-lari mengejar kita ke airport berupaya untuk menahan kita supaya nggak pergi, atau masih setia menunggu kita selama bertahun-tahun padahal kita nggak menjanjikan apa-apa kepada dia, atau tanpa ragu-ragu langsung mendatangi kita di kala hujan besar karena kita ngambek walaupun dengan risiko didiamkan di luar rumah selama berjam-jam.
Saya yakin bahwa kalau dia mencintai kita, dia pasti akan berusaha keras untuk membuat segala sesuatunya berhasil. Tapi kita nggak boleh lupa bahwa hal seekstrem contoh yang saya berikan mungkin hanya akan terjadi di novel dan film romantis.
5. Menjadi Superman
Secara turun temurun, dari generasi ke generasi, kita memiliki persepsi dan stereotipe bahwa yang namanya laki-laki harus bertanggung jawab atas segala hal dan harus bisa menangani banyak hal. Mulai dari masalah finansial, kemampuan memecahkan masalah, dapat berargumen dengan logis, berkarir sampai puncak, sekaligus juga harus mengerti bagaimana caranya memperbaiki listrik yang rusak dan mobil yang mogok. Kenyataannya dalam hidup, berapa banyak laki-laki yang bisa memenuhi semua kriteria tersebut?
Kasihan lho, para laki-laki mungkin saja merasa tertekan dengan semua ekspektasi ini padahal kadang kualitas yang diharapkan tersebut memang susah banget untuk dicapai. Jangankan kriteria paling atas, yang standar aja kadang susahnya setengah mati. Jadi, berhenti mengharapkan bahwa mereka menjadi Superman yang bisa segalanya. Superman aja punya kryptonite sebagai kelemahan, dan seperti yang Five for Fighting bilang di lagu Superman, “Even heroes have the right to bleed.”
Nggak ada yang salah dengan memiliki ekspektasi tertentu akan pasangan kita karena hal tersebut adalah wajar untuk dilakukan. Tapi ketika kita mencari pria yang sempurna, kita harus tahu bahwa mereka mungkin nggak akan pernah ada. Menemukannya akan sama susahnya dengan menemukan sapi bersayap dan bisa terbang.
Walapupun kita tahu bahwa sebenernya pria sempurna dan prince charming yang kita tunggu-tunggu nggak ada di dunia nyata, tapi alam bawah sadar kita tetap aja mencari mereka. Mungkin yang harus kita lakukan adalah berkomunikasi, beradaptasi, dan bertoleransi, karena saya yakin bahwa para laki-laki juga mengerti bahwa nggak ada perempuan yang sempurna.
Sumber:
http://id.she.yahoo.com/lima-kriteria-pria-ideal-di-mata-wanita-yang-tak-ada-di-dunia-nyata-055156250.html
0 komentar:
Posting Komentar